Muqaddimah
Abubakar
al-Anbari meriwayatkan dari Ismail bin Ishaq, dari Hajjaj bin Minhal dari
Hammam dari Qatadah berkata, "Al-Quran yang turun di Madinah surat-surat:
al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisaa', al-Ma'idah, al-Bara'ah, ar-Ra'd, an-Nahl,
al-Hajj, an-Nur, al-Ahzaab, Muhammad, al-Fath, al-Hujuraat, ar-Rahman,
al-Hadid, al-Mujadalah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, as-Shaf, al-Jumuah,
al-Munafiqun, at-Taghabun, at-Thalaq, se-puluh ayat dari permulaan surat at-Tahrim,
az-Zalzalah (Idza Zulzilat, dan an-Nashr (Idz Jaa'a Nashrullah) dan selain ini
semuanya turun di Makkah (yakni sebelum hij rah).
Adapun
bilangan ayat al-Quran telah disepakati 6.000, kemudian untuk lebihnya berbeda
pendapat, ada yang berkata, 6,236 dan ada yang kurang dari itu.
Adapun
kalimatnya (katanya) maka Atha' bin Yasar berkata, 77,439 kata (kalimat).
Adapun hururnya, maka al-Hajjaj telah mengumpulkan al-Qurraw wal Huffaadh dan
berkata kepada mereka, "Beritakan kepadaku berapa huruf al-Quran?" Jawab
mereka, "340,740 (tiga ratus empat puluh ribu tujuh ratus empat
puluh)." Adapun juz-juz al-Quran ada tiga puluh juz. Adapun hizibnya maka
dibagi tujuh hari, yakni tiap tujuh hari khatam.
Aus bin
Hudzaifah menanya sahabat Nabi saw., "Bagaimana kamu membagi hizib
al-Quran?" Jawab mereka, Tiga surat (yakni hari pertama), lima surat
(kedua), tujuh surat (ketiga), sembilan surat (keempat) sebelas surat (kelima),
tiga belas surat (keenam), dan hizib surat-surat al-Mufasshal sampai khatam
(hari ketujuh)."
Adapun
suratnya al-Quran maka 114 (seratus empat belas).
Pasal: Arti
surat ialah ketinggian dan penerangan, seakan-akan pembaca al-Quran berpindah
dari kedudukan ke tingkat yang lebih tinggi, atau karena mulianya, bagaikan
benteng per-
1
tahanan kota
yang amat tinggi. Ada juga yang mengartikan so'r (sisa) scbab ia adalah
sebagian dari al-Quran.
Adapun arti-
ayat ialah tanda. lalah tanda terputusnya ayat yang sebelumnya dengan ayat
lanjutannya.
Ayat juga
berarti bukti yang mengagumkan sehingga se-mua manusia tidak sanggup
menandinginya. Ayat juga berarti sekelompok huruf dan kata-kata.
Adapun arti
kalimat ialah sepatah kata yang sedikitnya ter-diri dari 2 huruf dan
sebanyak-banyaknya sepuluh huruf, seperti la dan Ma, ft, dan layastakh
lifannahum. Dan ada kalanya satu kalimat itu berupa satu ayat, seperti: Wal
asri, wal fajri, Thaha, Yaasiin.
Pasal:
Al-Qurthubi berkata, "Telah sepakat ulama, bahwa dalam al-Quran tidak ada
kalimat ajami (bukan bahasa Arab), hanya kalimat yang berupa nama orang
seperti: Ibrahim, Nuh, Luth." Dan ulama berbeda terhadap kalimat selain
nama orang, maka al-Baqillani dan at-Thabari keduanya berkata, "Ji-ka
terdapat kalimat yang menyamai a jam, maka itu termasuk kalimat yang bersamaan
dalam bahasa -bahasa."
No comments:
Post a Comment